Posted in AMEMOAR, Amenulis, baca buku, belajar, edukasi, guru, IBSN

IBSN : Kelas IPA, IPS atau Bahasa?

Di sekolah kadang terdapat pengelompokkan tingkat kepintaran siswa berdasarkan kelasnya. Tenaga pendidik yang mengajar pun tidak jarang juga mengklasifikasikan atau membeda-bedakan antara kelas yang satu dengan yang lain. Kelas IPA adalah kumpulan siswa-siswa pintar dan jenius, kelas IPS merupakan kelas menengah yang biasa-biasa saja. Sementara kelas bahasa adalah kelas buangan karena biasanya siswa yang masuk kelas ini adalah siswa-siswa yang tidak mampu untuk masuk kelas IPA dan IPS. Siswa kelas IPA pun merasa lebih istimewa dibanding lainnya, tetapi siswa kelas bahasa merasa minder atau seperti dianak tirikan.

Sungguh ironi jika kita membentuk suatu batasan, kebiasaan atau lingkungan yang mengharuskan kita ada dalam kotak-kotak tertentu. Setiap siswa memiliki keunikan masing-masing. Kelas apapun yang dipilih siswa, tidak serta merta menentukan kepintaran atau kejeniusannya. Ada juga siswa bahasa yang berprestasi sesuai bidangnya. Kebudayaan yang terbentuk selama ini adalah kepintaran seseorang dilihat dari sisi sains atau bidang eksak saja. Kita ambil contoh, Einstein waktu waktu sekolah dianggap idiot, dengan kemandirian dan ketekunannya dalam mengembangkan potensi diri, akhirnya beliau bisa menjadi orang jenius.

Siswa bisa mengembangkan berbagai macam intelegensi dalam dirinya. Seperti penelitian yang dilakukan Howard Gardner bahwa ada delapan macam intelegensi. Penelitian lanjutannya Howard Gardner menambahkan dua macam intelegensi, yaitu :

1. Naturalist Intelligence, kecerdasan ini memungkinkan anak untuk berinteraksi dengan lingkungan.

2. Existential Intelligence, kecerdasan ini muncul ketika seseorang mulai mempertanyakan siapa dirinya? Mengapa ia hidup? Sebuah imajinasi tentang keberadaan dirinya di dunia.

Jadi, kelas IPA, IPS atau Bahasa tidak perlu dibandingkan satu sama lainnya. Sebagai pendidik, kita dapat memfasilitasi dan memotivasi siswa untuk mengembangkan diri terus menerus. Tidak ada orang bodoh di dunia ini, tetapi orang yang tidak mau berkembang. Orang yang tekun akan mengalahkan orang yang mempunyai tingkat kecerdasan yang tinggi.

Wallahu’alam

21 thoughts on “IBSN : Kelas IPA, IPS atau Bahasa?

  1. IPA, IPS atau Bahasa adalah sama saja.
    Orang yang berhasil dalam kehidupan adalah mereka yang berpikir dengan otak kiri dan menjalankannya dengan otak kanan, bahkan mereka mampu mengkombinasikannya.
    bagaimana ?
    salam hangat.

  2. mending asuk kelas bahasa…..waktu jaman sy ngak ada pelajaran matematika hahahah ketahuan dah ngak suka matematika

  3. Betul, Bu. Pendidik jaman sekarang harusnya berpandangan seperti ibu. Mudah-mudahan imej salah yang terlanjur terbentu selama ini tentang anak-anak dari jurusan tertentu yang dianggap “kelas dua” bisa dihapus dan diperbaiki.

  4. sebenarnya dulu tidak seperti itu kalau menurut saya, bukankah kelas IPA, IPS dan Bahasa di adakan untuk menampung minat siswa sebelum menempuh pendidikan yang lebih lanjut di perguruan tinggi…

    tapi pada perkembangannya…. IPA dianggap kelas anak-anak pintar, dan seterusnya seperti yang dikatakan di atas, dan satu lagi alasan yang membuat kelas IPA lebih “populer”… ada sebuah anggapan yang menyatakan bahwa kalau masuk ke kelas IPA kamu akan tetap bisa beralih ke bidang Sosial, tapi tidak sebaliknya…. hal ini atau pemikiran salah ini lah yang membuat seperti ada kesenjangan antar IPA, IPS ataupun Bahasa…

    🙂

  5. dulu saya di A1 (IPA), tapi sejujurnya memang seperti cuman ngejar gengsi saja, lha wong kenyataannya nilai2 Fisika, Kimia, Matematika saya cuman 6,5 😆 mungkin kalo saja masuk Ilmu Budaya, sekarang saya sudah jadi pengamat budaya, nggak tanggung2 seperti ini .. hi..hi..hi… 🙂

  6. IPA, IPS, atau Bahasa sama saja yang penting bisa menyerap ilmunya dengan maksimal. Bahkan kalau bisa dibuka juga tuh jurusan seni dan jurusan olahraga. Kan…. seni dan olahraga juga sejajar dengan IPA, IPS dan Bahasa dan boleh dikata “tidak ada hubungannya” dengan ketiga subyek sebelumnya. Benul nggak?? Huehehehe…….

  7. asslmu’alaikum

    salam kenal ya,,,saya mau ikutan gabung jadi temennya…maen2 dan kasih komen ya di blog-ku 🙂 ,,,soalnya saya pendatang baru,,,butuh banyak teman untuk share…trims

  8. harusnya anak ipa dibatasi masuk ke jurusan anak ips kan kasihan ips selalu diambil alih ama ipa hehehehe

Leave a reply to supran hidayat Cancel reply